Hasil
Belajar Keterampilan Intelektual & Strategi Kognitif yang Jarang Terukur
a.
Fakta (Problem Solving &
Creative thinking)
Strategi kognitif
berbeda dengan keterampilan intelektual yang disebut "intelectual
skills” (dalam taksonomi Gagne) atau aplikasi dalam taksonomi Bloom.
Keterampilan intelektual lebih berorientasi kepada
interaksi peserta didik sebagai individu dengan lingkungan belajarnya, yaitu
dengan angka, kata-kata, simbol, rumus, prinsip, prosedur, dan lain-lain.
Dengan keterampilan intelektual, peserta didik mampu mengerjakan (how to) sesuatu dengan fakta
yang dimilikinya. Sedangkan strategi kognitif, merupakan kemampuan peserta
didik untuk mengontrol interaksinya
dengan lingkungan.
Fakta dilapangan , peserta didik
menggunakan strategi kognitif untuk membaca artikel di majalah ilmiah. Apa yang
dipelajarinya dari artikel tersebut mungkin cuma fakta, rumus-rumus, atau
penerapan teori. Namun, untuk menyeleksi informasi yang dibacanya, memberikan
kode terhadap informasi yang direkam dipikirannya, dan menemukan kembali
informasi tersebut untuk keperluan lain, merupakan strategi kognitif. Dalam hal
tersebut, peserta didik mempergunakan strategi kognitif untuk memahami apa yang
sudah dibaca dan dipelajarinya, dan untuk memecahkan masalah. Lalu untuk
menyelesaikan sebuah problem solving atas fakta yang terjadi peserta didik menggunakan
keterampilan dari dirinya bagaimana menggunakan proses berpikir dirinya untuk
memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta, analisis informasi , menyusun berbagai
alternatif pemecahan, dan memilih penyelesaian masalah yang efektif.
Kemudian, peserta
didik menggunakan creative thinking dalam menyelesaikan
masalah dalam proses non
akademik dalam dirinya yaitu dengan cara menggunakan kemaksimalan proses
berpikir untuk menghasilkan suatu ide yang baru dan konstruktif, berdasarkan
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang rasional maupun presepsi dan intuisi
individu.
b.
Konsep (Descision making)
Dalam sebuah
pembelajaran akademik pun memerlukan suatu konsep agar dapat memenuhi segala
proses pembelajaran dan dapat membantu perkembangan belajar dan pembelajaran
dalam diri pesereta didik. Konsep-konsep itupun seharusnya bisa menyediakan
kondisi dalam belajar, dapat mendifinisikan tingkah laku siswa, dan dapat
mendefinisikan bagaimana tingkat perilaku pada diri peserta didik. Konsep utama
tersebut mungkin merupakan topik yang terpenting dalam satu pembelajaran, atau
hal yang terpenting dalam satu masalah. Lalu, untuk
memahami proses tersebut peserta didik memerlukan descision making yaitu
keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikirnya untuk memilih suatu
keputusan yang trerbaik dari beberapa pilihan yang ada melalui
pengumpulan informasi, perbandingan kebaikan dan kekurangaan setiap alternatif,
analisis informasi, dan pengambilan keputusan yang terbaik berdasarkan
alasan-alasan yang rasional berdasarkan proses yang sudah dibentuk oleh
pengajar untuk dirinya.
c.
Prinsip (Collaboration)
Dalam pembelajaran
juga diperlukan sebuah prinsip, prinsip-prinsip pembelajaran adalah bagian
terpenting yang wajib diketahui para pengajar sehingga mereka bisa memahami
lebih dalam prinsip tersebut dan seorang pengajar bisa membuat acuan yang tepat
dalam pembelajarannya. Dengan begitu pembelajaran yang dilakukan akan jauh
lebih efektif serta bisa mencapai target tujuan. Untuk mengetahui lebih jelas
mengenai apa saja prinsip-prinsip pembelajaran tersebut, prinsip-prinsip itu
meliputi :
1) Prinsip motivasi dan perhatian, Dalam sebuah proses pembelajaran, di
sini perhatian sangatlah berperan penting sebagai awalan dalam memicu kegiatan
belajar. Sementara motivasi memiliki keterkaitan dengan minat siswa, sehingga
mereka yang mempunyai minat tinggi terhadap mata pelajaran tertentu juga bisa
menimbulkan motivasi yang lebih tinggi lagi dalam belajar.
2) Prinsip keaktifan, pada hakikatnya belajar itu merupakan proses yang
aktif yang mana seseorang melakukan kegiatan untuk mengubah perilaku dan
pemikiran menjadi lebih baik.
3) Prinsip pengalaman atau keterlibatan secara langsung, Jadi prinsip ini
erat kaitannya dengan prinsip aktivitas di mana masing-masing individu haruslah
terlibat langsung untuk merasakan atau mengalaminya. Adapun sebenarnya di
setiap kegiatan pembelajaran itu haruslah melibatkan diri kita secara langsung.
4) Prinsip pengulangan, prinsip pengulangan di sini memang sangatlah
penting yang mana teori yang bisa kita jadikan petunjuk dapat kita cermati dari
dalil yang di kemukakan Edward L Thorndike mengenai law of learning.
5) Prinsip tantagan, Penerapan bahan belajar yang kita kemas dengan lebih
menantang seperti halnya mengandung permasalahan yang harus dipecahkan, maka
para siswa pun juga akan tertantang untuk terus mempelajarinya.
6) Prinsip penguat dan balikan, Kita tahu bahwa seorang siswa akan lebih
semangat jika mereka mengetahui serta mendapatkan nilai yang baik. Terlebih
lagi jika hasil yang didapat sangat memuaskan sehingga itu bisa menjadi titik
balik yang akan sangat berpengaruh untuk kelanjutannya.
7) Prinsip perbedaan individual, Proses belajar masing-masing individu
memang tidaklah sama baik secara fisik maupun psikis. Untuk itulah di dalam
proses pembelajaran mengandung penerapan bahwa masing-masing siswa haruslah
dibantu agar lebih memahami kelemahan serta kekuatan yang ada pada dirinya dan
kemudian bisa mendapatkan perlakuan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
masing-masing.
Dalam proses pembelajaran yang dibuat oleh
pengajar untuk peserta didik pun digunakan sebuah collaboration dalam sebuah
pembelajaran agar pembelajaran yang diharapkan oleh guru melalui prinsip yang
telah dibuat memang terlaksanakan. Seperti yang diketahui bahwa collaboration
dalam sebuah pembelajaran adalah adalah situasi dimana terdapat dua atau lebih
orang belajar atau berusaha untuk belajar sesuatu secara bersama-sama. Tidak
seperti belajar sendirian, orang yang terlibat dalam collaborative learning
memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain (meminta informasi
satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan satu
sama lain, dll), maka ada kemungkinan prinsip belajar dan proses belajar
menjadi lebih efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar