“GENERASI MILLENNIAL
MENJAWAB TANTANGAN BONUS DEMOGRAFI”
Ledakan
penduduk adalah salah satu isu paling penting saat ini dan harus mendapatkan
prioritas pembahasan, terlebih isu ini akan sangat berkaitan langsung dengan pengembangan
sumber daya manusia, terutama generasi muda Indonesia yang disebut generasi
millennial di masa akan datang.
Meledaknya
jumlah usia produktif atau generasi muda pada 2030 nanti, maka dari itu sebagai
salah satu kota tertua dan memiliki sejarah peradaban kuat, sudah menjadi hal
wajib bagi Banjarmasin untuk memberikan komitmen kuat dalam upaya pembangunan
dan pemberdayaan bagi kelompok-kelompok usia produktif.
Pendidikan
merupakan satu hal yang paling mendasar dan harus ditempuh oleh penduduk usia
produktif sebagai generasi millennial yang akan memberikan perubahan terhadap
bangsa ini. Artinya, pendidikan adalah prioritas utama yang harus dikedepankan
Banjarmasin jika ingin menjadikan kota ini sebagai prototip pembangunan
nasional. Langkah itu harus dipersiapkan. Karena memang, angka melek huruf Kota
Banjarmasin sudah cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Kalimantan
Selatan. Namun, jika kita lihat angka partisipasi murni, semakin tinggi umur
seseorang, semakin kecil tingkat partisipasinya di dunia pendidikan.
Sebagai
orang yang beruntung bisa mencapai jenjang strata pendidikan tertinggi, maka
perlu kiranya kita mendorong anak-anak muda Banjarmasin untuk bersekolah sampai
pada level pendidikan tertinggi. Karena, di sanalah mereka akan ditempa menjadi
anak-anak muda yang mandiri dan punya keahlian khusus di bidangnya
masing-masing dan mampu untuk menghadapi bonus demografi yang akan sama-sama
kita hadapi nantinya di tahun 2030.
Langkah
konkret yang bisa ditempuh adalah yang pertama,
menyediakan kuota beasiswa khusus bagi siswa-siswi berprestasi dan layak untuk
melanjutkan pendidikannya ke tingkat universitas atau perguruan tinggi. Kedua, bidang kepemudaan, Banyak wadah
kegiatan yang harus dipenuhi oleh anak-anak muda, mulai karang taruna hingga
himpunan kepemudaan lainnya. Ini untuk mengangkat keyakinan bahwa pemuda adalah
aset paling penting untuk menggerakkan perubahan. Maka dari itu, menciptakan
sebuah sistem pemberdayaan yang kuat untuk anak-anak muda di Palembang harus
menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan kota ini. Karakter pemuda
yang aktif, kreatif, inovatif, dan melek teknologi harus dikombinasikan dalam
satu wadah yang bisa membuahkan hasil. Ketiga,
kita perlu mendorong berbagai usaha anak-anak muda yang masih konvensional
untuk memanfaatkan teknologi sebagai strategi melebarkan usahanya melalui
digital marketing. Karena kita tahu, saat ini dunia digital sudah banyak
digunakan para pelaku usaha untuk mendorong usahanya agar lebih maju dan
berkembang.
Sekali
lagi, bonus demografi atau ledakan penduduk sejatinya bukan menjadi penghalang
bagi bangsa Indonesia untuk maju. Jika ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,
maka bukan tidak mungkin suatu saat nanti Indonesia akan menjadi bangsa yang
besar dan disegani oleh bangsa-bangsa lainnya.
Kini,
semuanya tergantung pada proses kita mempersiapkan generasi penerus bangsa yang
unggul untuk menjawab tantangan kemerdekaan. Minimal, kita memulainya dengan
mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, termasuk dari Banjarmasin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar